Pages
Pages
Kiai Hamid Pasuruan
Share
Kiai Hamid lahir pada tahun 1333 H (bertepatan dengan 1914 atau 1915 M) di Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Tepatnya di dukuh Sumurkepel, desa Sumbergirang. Sebuah pedukuhan yang terletak di tengah kota kecamatan Lasem. Begitu lahir, bayi itu diberi nama Abdul Mu’thi. Itulah nama kecil beliau hingga remaja, sebelum berganti menjadi Abdul Hamid.
Abdul Mu’thi kecil biasa dipanggil “Dul” saja. Tapi, seringkali panggilan ini diplesetkan menjadi “Bedudul” karena kenakalannya.
Kiai Hamid lahir pada tahun 1333 H (bertepatan dengan 1914 atau 1915 M) di Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Tepatnya di dukuh Sumurkepel, desa Sumbergirang. Sebuah pedukuhan yang terletak di tengah kota kecamatan Lasem. Begitu lahir, bayi itu diberi nama Abdul Mu’thi. Itulah nama kecil beliau hingga remaja, sebelum berganti menjadi Abdul Hamid.
cerita Gus miek dan komandanya
Share
Gus Miek dalam usia 9 tahun sudah pernah ke pasuruan untuk mengunjungi KH. Hamid. Ini adalah sebuah pertemuan pertama yang sangat mengharukan. Saat itu Gus Miek talah beberapa hari tinggal di pondok KH. Hamid. Selama itu pula Gus Miek tidak pernah menjalankan shalat. Ia hanya tidur saja sepanjang hari. Oleh KH. Hamid, Gus Miek kemudian dibangunkan dan dimarahi agar menjalankan shalat. Gus miek lalu bangun, tetapi bukan untuk menjalankan shalat melainkan membaca perjalanan hidup KH. Hamid dari awal hingga akhir, termasuk mengenak kelebihan dan kekurangannya. KH. Hamid pun terkejut, kemudian memeluk Gus Miek dengan berurai air mata. Sejak saat itu, KH. Hamid sangat menyayangi Gus Miek dan memerintahkan semua muridnya agar apa pun yang dilakukan Gus Miek dibiarkan saja, bahkan kalau bisa dilayani semua kebutuhannya.
Gus Miek dalam usia 9 tahun sudah pernah ke pasuruan untuk mengunjungi KH. Hamid. Ini adalah sebuah pertemuan pertama yang sangat mengharukan. Saat itu Gus Miek talah beberapa hari tinggal di pondok KH. Hamid. Selama itu pula Gus Miek tidak pernah menjalankan shalat. Ia hanya tidur saja sepanjang hari. Oleh KH. Hamid, Gus Miek kemudian dibangunkan dan dimarahi agar menjalankan shalat. Gus miek lalu bangun, tetapi bukan untuk menjalankan shalat melainkan membaca perjalanan hidup KH. Hamid dari awal hingga akhir, termasuk mengenak kelebihan dan kekurangannya. KH. Hamid pun terkejut, kemudian memeluk Gus Miek dengan berurai air mata. Sejak saat itu, KH. Hamid sangat menyayangi Gus Miek dan memerintahkan semua muridnya agar apa pun yang dilakukan Gus Miek dibiarkan saja, bahkan kalau bisa dilayani semua kebutuhannya.
Raja Sriwijaya mempelajari system pemerintahan kekhalifahan
Share
Sriwijaya merupakan kerajaan Budha tertua dan terbesar di Nusantara. Namun tahukah Anda jika sebagian warga Sriwijaya sudah banyak yang memeluk Islam sebagai agamanya. Sriwijaya juga menjalin hubungan yang begitu akrab dengan kekhalifahan Islam di zaman Bani Umayah (661-750 M) dan Bani Abasiyah (750-1256 M). Bahkan, Sriwijaya pernah dipimpin oleh seorang raja Muslim bernama Sri Indrawarman. Di masa kekuasaannya, Sriwijaya dikenal sebagai “Kerajaan Sribuza yang Islam”.
Sriwijaya merupakan kerajaan Budha tertua dan terbesar di Nusantara. Namun tahukah Anda jika sebagian warga Sriwijaya sudah banyak yang memeluk Islam sebagai agamanya. Sriwijaya juga menjalin hubungan yang begitu akrab dengan kekhalifahan Islam di zaman Bani Umayah (661-750 M) dan Bani Abasiyah (750-1256 M). Bahkan, Sriwijaya pernah dipimpin oleh seorang raja Muslim bernama Sri Indrawarman. Di masa kekuasaannya, Sriwijaya dikenal sebagai “Kerajaan Sribuza yang Islam”.
Kalifah Umar ra
Share
Ia lebih muda tiga belas tahun dari Nabi Muhammad SAW. Sejak kecil ia sudah terkenal cerdas dan pemberani. Tidak pernah takut menyatakan kebenaran di hadapan siapa pun. Tidaklah mengherankan jika setelah Umar memeluk Islam, barisan kaum muslimin ditakuti oleh orang-orang kafir Quraisy. Ia yang sebelum memeluk Islam paling berani menentang Islam, setelah memeluk Islam paling berani menghadapi musuh-musuh Islam. Kemudian terkenal lah Umar sebagai “Singa Padang Pasir” yang sangat disegani. Umar memiliki kepribadian yang sangat kuat dan tegas dalam memperjuangkan kebenaran. Oleh karena itu ia digelari “Al-Faruq”, artinya yang dengan tegas membedakan yang benar dan yang salah.
Ia lebih muda tiga belas tahun dari Nabi Muhammad SAW. Sejak kecil ia sudah terkenal cerdas dan pemberani. Tidak pernah takut menyatakan kebenaran di hadapan siapa pun. Tidaklah mengherankan jika setelah Umar memeluk Islam, barisan kaum muslimin ditakuti oleh orang-orang kafir Quraisy. Ia yang sebelum memeluk Islam paling berani menentang Islam, setelah memeluk Islam paling berani menghadapi musuh-musuh Islam. Kemudian terkenal lah Umar sebagai “Singa Padang Pasir” yang sangat disegani. Umar memiliki kepribadian yang sangat kuat dan tegas dalam memperjuangkan kebenaran. Oleh karena itu ia digelari “Al-Faruq”, artinya yang dengan tegas membedakan yang benar dan yang salah.
Pergerakan Perjuangan Para Kyai dan Santri
Share
Pada awalnya kalangan pesantren melalui kiai dan para santrinya berjuang
sendiri-sendiri dalam melawan penjajah. Perjuangan kalangan pesantren
mulai terkoordinir melalui peristiwa 10 November 1945 yang kemudian
diabadikan sebagai Hari Pahlawan. Meski bangsa Indonesia telah
memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, tidak semua negara di
dunia mengakui kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia. Belanda dan
sekutunya termasuk yang belum mengakui
kemerdekaan Indonesia. Belum genap satu bulan sejak diproklamirkan,
terdengar berita bahwa Indonesia sudah mulai diserang kembali oleh
Belanda dan Sekutunya. Pada 10 Oktober 1945 Belanda dan Sekutunya telah
menduduki Medan, Padang, Palembang, Semarang dan Bandung setelah melalui pertempuran sengit.
Perjuangan Meraih Kemakmuran Merah Putih
Share
Sungguh ironis, bangsa besar ini kini berisikan manusia-manusia yang
pelupa. Lupa betapa kemerdekaan diperoleh dari perjuangan yang berdarah,
yang telah menyisakan ribuan bahkan jutaan tulang belulang. Para
pahlawan telah mewariskan kepada kita kemerdekaan, kedaulatan, dan
persatuan. Kita cuma diminta mengisinya dengan pembangunan, mengambil
alih tongkat estafet perjuangan yakni memperjuangkan keadilan dan
kemakmuran. Perjuangan yang tak perlu mengangkat senjata, tak perlu
berdarah, tersiksa atau semacamnya. Tapi apa boleh buat, kita kini
menjadi bangsa yang pelupa dan tak tahu diri. Bangsa perampok di rumah
sendiri. Boleh jadi, bahkan ‘tongkat estafetnya’ pun sudah lama dicuri.
Belajar Quantum Penetral hawa negatif
Share
Agar diri kita terhindar dari energi hawa negatif , gangguan sihir, santet, pukulan jarak jauh, kiriman Virtual / khodam/jin perusak,
Secara mental ada cara yg mudah, dan tanpa perlu baca mantra apapun. Cukup dengan menata sikap saja. Yaitu munculkan sikap Lapang dada, jembar dadane, jadikan dada kita seluas samudra. Yang mampu menetralisir apapun kotoran yg dilemparkan manusia….
Agar diri kita terhindar dari energi hawa negatif , gangguan sihir, santet, pukulan jarak jauh, kiriman Virtual / khodam/jin perusak,
Secara mental ada cara yg mudah, dan tanpa perlu baca mantra apapun. Cukup dengan menata sikap saja. Yaitu munculkan sikap Lapang dada, jembar dadane, jadikan dada kita seluas samudra. Yang mampu menetralisir apapun kotoran yg dilemparkan manusia….
Revolusi Bumi Nusantara
Share
Dalam menghadapi kehidupan yang semakin tidak menentu ini, mungkin ada baiknya kalau kita mencoba merenung, menggali kembali ajaran-ajaran bijak generasi pendahulu kita yang mungkin akan sangat berguna bagi kehidupan masyarakat sekarang ini. Ajaran yang bukan hanya diperuntukkan bagi masyarakat Jawa saja, tetapi juga bisa bermanfaat bagi siapapun yang ingin mempelajarinya.
“SURODIRO JOYONINGRAT, LEBUR DENING PANGASTUTI”
Semua Keberanian, Kekuatan, Kejayaan, dan Kemewahan yang ada di dalam diri manusia akan dikalahkan oleh Kebijaksanaan, Kasih Sayang, dan Kebaikan yang ada di sisi lain dari manusia itu sendiri.
Dalam menghadapi kehidupan yang semakin tidak menentu ini, mungkin ada baiknya kalau kita mencoba merenung, menggali kembali ajaran-ajaran bijak generasi pendahulu kita yang mungkin akan sangat berguna bagi kehidupan masyarakat sekarang ini. Ajaran yang bukan hanya diperuntukkan bagi masyarakat Jawa saja, tetapi juga bisa bermanfaat bagi siapapun yang ingin mempelajarinya.
“SURODIRO JOYONINGRAT, LEBUR DENING PANGASTUTI”
Semua Keberanian, Kekuatan, Kejayaan, dan Kemewahan yang ada di dalam diri manusia akan dikalahkan oleh Kebijaksanaan, Kasih Sayang, dan Kebaikan yang ada di sisi lain dari manusia itu sendiri.
Revolusi Langit
Share
Sejarah hidup manusia adalah sejarah revolusi atau sejarah perubahan. Sejarah yang dalam bahasa Arab dari ‘syajaratun’ yang berarti pohon, berkaitan erat dengan “perubahan”. Perubahan yang bermakna “gerak” menuju ke bumi untuk menerima dan menjalankan fungsi sebagai “khalifah” (Q.S. 2: 30). Dalam setiap perubahan bisa menghasilkan kebaikan atau keberkahan (An-Nur: 35, “min syajaratin mubarakah.”) yaitu ketika petunjuk Allah digunkan sebagai pedoman, ia diibaratkan sebagai ‘pelita kaca yang bercahaya seperti mutiara’ dan dinyalakan dengan bahan bakar min syajaratin mubarakah, seperti penggambaran perubahan yang dihasilkan oleh perjuangan Nabi Musa (Al-Qashash: 30, “fi buq’atil mubarakati minasy syajarati ayya Musa.”) bisa juga menghasilkan juga memberikan gambaran kegagalan Nabi Yunus yang dilukiskan sebagai ‘pohon labu’ yang rendah dan lemah (As-Saffat : 146, “Syajaratan min yakthiin“). Sementara bagi yang mencoba menciptakan sejarah dengan menjauhkan dirinya dari petunjuk Allah, hasilnya hanyalah akan menumbuhkan sebatang ‘pohon pahit’ yang keluar dari dasar neraka Jahim (As-Saffat : 62/64 “Syajaratun Jakkun” atau “Syajaratun Tajruhum fii ‘ashlil Jahiim“).
KH Hasyim Asy’ari
Share
KH M Hasyim Asy’ari
Dari Pesantren untuk Indonesia
Salah kisah heroik yang menegakkan kedaulatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah resolusi jihad 22
Oktober 1945. Resolusi jihad ini merupakan manifestasi nasionalisme para
ulama’ dan kiai dalam membela tegaknya kemerdekaan Indonesia dengan
mengeluarkan fatwa jihad untuk berperang melawan penjajah. Belanda dan
sekutunya belum merelakan kemerdekaan yang diraih rakyat Indonesia.
Penjajah masih berusaha keras menjejakkan kakinya menghegemoni rakyat
Indonesia. Karena itulah, kiai dan kaum santri berkobar semangat
perjuangannya untuk menegakkan Indonesia. Resolusi jihad ini persis
jatuh pada 66 hari pasca kemerdekaan, 17 Agustus 1945 dan 18 hari
menjelang perang besar-besaran pada Hari Pahlawan, 10 November 1945.
Mbah Kiai Mangli pengerak Perjuangan Bangsa
Share
Di masa bocah dahulu kala, biyung tuwo alias nenek sering berkisah tentang ulama kenamaan yang kondang kaloka tidak saja di wilayah Magelang, tetapi ing sak indenging Nuswantara. Konon katanya Mbah Mangli, demikian biyung dan para sesepuh menyebutnya, merupakan sosok alim ulama yang sakti mandraguna. Tidak saja alim di dalam ilmu agama, Mbah Mangli juga memiliki kasekten ilmu melipat bumi. Dengan kasekten ini, Beliau dapat mencapai suatu tempat hanya dalam waktu sakedeping mripat, alias dalam hitungan detik.
Di masa bocah dahulu kala, biyung tuwo alias nenek sering berkisah tentang ulama kenamaan yang kondang kaloka tidak saja di wilayah Magelang, tetapi ing sak indenging Nuswantara. Konon katanya Mbah Mangli, demikian biyung dan para sesepuh menyebutnya, merupakan sosok alim ulama yang sakti mandraguna. Tidak saja alim di dalam ilmu agama, Mbah Mangli juga memiliki kasekten ilmu melipat bumi. Dengan kasekten ini, Beliau dapat mencapai suatu tempat hanya dalam waktu sakedeping mripat, alias dalam hitungan detik.
Pengabdian sang jendral Besar
Share
Panglima Besar Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh penting yang pernah dimiliki negeri ini. Dia pejuang dan pemimpin teladan bangsa. Pribadinya teguh pada prinsip, keyakinan dan selalu mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa di atas kepentingan pribadinya.
Sudirman lahir pada 1916 di desa Bodas, Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah. Sebelum memasuki dunia kemiliteran, Sudirman berlatar belakang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan aktif kepanduan Hizbul Wathan. Sejarah mencatat, ketika berusia 31 tahun dia sudah menyandang pangkat jenderal. Meski saat itu menderita sakit paru-paru, tetapi dia terus bergerilya melawan penjajah.
Apa sesungguhnya yang membuat Sudirman memiliki keteguhan dan prinsip kuat dalam hidupnya sehingga dia memiliki nama harum di negeri ini?
Panglima Besar Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh penting yang pernah dimiliki negeri ini. Dia pejuang dan pemimpin teladan bangsa. Pribadinya teguh pada prinsip, keyakinan dan selalu mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa di atas kepentingan pribadinya.
Sudirman lahir pada 1916 di desa Bodas, Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah. Sebelum memasuki dunia kemiliteran, Sudirman berlatar belakang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan aktif kepanduan Hizbul Wathan. Sejarah mencatat, ketika berusia 31 tahun dia sudah menyandang pangkat jenderal. Meski saat itu menderita sakit paru-paru, tetapi dia terus bergerilya melawan penjajah.
Apa sesungguhnya yang membuat Sudirman memiliki keteguhan dan prinsip kuat dalam hidupnya sehingga dia memiliki nama harum di negeri ini?
Pengembangan strategi Jendral Sudirman Tunnel Rat
Share
Seperti kita ketahui,
Vietnam Selatan yang diwakili NVA (North Vietnamese Army) dan VC
(Viet Cong) harus menerapkan taktik gerilya untuk menghadapi penjajah
termasuk AS di perang Vietnam. Penerapan ini semakin kuat setelah
pemimpin Vietnam Selatan, Ho Chi Minh, mengunjungi Indonesia dan
kagum akan semangat dan taktik gerilya yang dilakukan Jenderal
Sudirman. Bukan hanya mengadopsi taktik perang gerilya, mereka juga
mengembangkannya.
Salah satu pengembangan itu adalah dengan taktik "belt hugging", yaitu sesegera mungkin merapat ke garis pertahanan lawan agar tidak bisa meminta bantuan serangan artileri. Tidak jarang taktik ini mengakibatkan banyaknya korban personil AS yang terkena hantaman mortir kawan sendiri. Taktik lain adalah dengan membangun banyak terowongan-terowongan rumit atau terowongan tikus (untuk selanjutnya disebut Tunnel Rat) untuk bergerilya yang sangat membingungkan dan membuat frustasi prajurit AS.
Salah satu pengembangan itu adalah dengan taktik "belt hugging", yaitu sesegera mungkin merapat ke garis pertahanan lawan agar tidak bisa meminta bantuan serangan artileri. Tidak jarang taktik ini mengakibatkan banyaknya korban personil AS yang terkena hantaman mortir kawan sendiri. Taktik lain adalah dengan membangun banyak terowongan-terowongan rumit atau terowongan tikus (untuk selanjutnya disebut Tunnel Rat) untuk bergerilya yang sangat membingungkan dan membuat frustasi prajurit AS.
ISS SUKARNO Harapan Bangsa
Share
Dengan adanya pemusatan populasi di daerah dekat lautan, keberadaan AL dapat mempengaruhi peristiwa dunia. Serangan dari laut merupakan salah satu hal vital dalam strategi militer. AL dapat menyediakan sarana bagi angkatan lain untuk melakukan penyerangan lanjutan, seperti ”tempat tinggal” yang aman bagi tentara, pelabuhan dan lapangan terbang di lautan. Hal ini dapat dipenuhi dengan adanya kapal induk
Dengan adanya pemusatan populasi di daerah dekat lautan, keberadaan AL dapat mempengaruhi peristiwa dunia. Serangan dari laut merupakan salah satu hal vital dalam strategi militer. AL dapat menyediakan sarana bagi angkatan lain untuk melakukan penyerangan lanjutan, seperti ”tempat tinggal” yang aman bagi tentara, pelabuhan dan lapangan terbang di lautan. Hal ini dapat dipenuhi dengan adanya kapal induk
Nenek Buta Mata Bukan Buta Semangat..!!
Share
Hari masih terlalu pagi, nenek buta, Syamsiar (70) menuju ke areal persawahan miliknya yang berjarak sekitar satu Km dari rumah. Tudung yang terbuat dari daun kelapa melekat di kepala, untuk melindungi tubuhnya dari sengatan matahari ataupun hujan. Langkah kakinya pelan menyusuri pinggir jalan beraspal. Sebatang tongkat melekat kuat dalam cengkramannya. Ujung tongkat selalu berpindah dari pinggir aspal ke rerumputan di setiap langkahnya.
Hari masih terlalu pagi, nenek buta, Syamsiar (70) menuju ke areal persawahan miliknya yang berjarak sekitar satu Km dari rumah. Tudung yang terbuat dari daun kelapa melekat di kepala, untuk melindungi tubuhnya dari sengatan matahari ataupun hujan. Langkah kakinya pelan menyusuri pinggir jalan beraspal. Sebatang tongkat melekat kuat dalam cengkramannya. Ujung tongkat selalu berpindah dari pinggir aspal ke rerumputan di setiap langkahnya.
kisah sang veteran dan wakil rakyat
Share
|
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular Posts
-
Gus Miek dalam usia 9 tahun sudah pernah ke pasuruan untuk mengunjungi KH. Hamid. Ini adalah sebuah pertemuan pertama yang sangat menghar...
-
Kalau ada bentrok antara Ustadz dengan Pastur, pihak Depag, Polsek, dan Danramil harus menyalahkan Ustadz, sebab kalau tidak itu naman...
-
Semakin hari pengaruh Sunan Giri semakin besar. Kekuatan spiritualnya juga semakin luas. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa p...
-
Kiai Hamid lahir pada tahun 1333 H (bertepatan dengan 1914 atau 1915 M) di Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Tepatnya di ...
-
kisah menarik tentang anjing. Saya kutip kisah ini dari buku yang berjudul “Surat Kepada Anjing Hitam”, yang ditulis Saifur Rachman atas...
-
Sriwijaya merupakan kerajaan Budha tertua dan terbesar di Nusantara. Namun tahukah Anda jika sebagian warga Sriwijaya sudah banyak yang ...
-
Ia lebih muda tiga belas tahun dari Nabi Muhammad SAW. Sejak kecil ia sudah terkenal cerdas dan pemberani. Tidak pernah takut menyataka...
-
Pada awalnya kalangan pesantren melalui kiai dan para santrinya berjuang sendiri-sendiri dalam melawan penjajah. Perjuangan kalangan pe...
-
Islam Masuk ke Garut Sejak Abad 1 Hijriah Pengamat sejarah Deddy Effendie menyatakan, sebagian besar buku sejarah Indonesia tentang pe...
-
Dengan adanya pemusatan populasi di daerah dekat lautan, keberadaan AL dapat mempengaruhi peristiwa dunia. Serangan dari laut merupaka...
Followers
Blog Archive
-
▼
2012
(17)
-
▼
Desember
(17)
- Jejak Tinju Pak Kyai
- Kiai Hamid Pasuruan
- cerita Gus miek dan komandanya
- Raja Sriwijaya mempelajari system pemerintahan kek...
- Kalifah Umar ra
- Pergerakan Perjuangan Para Kyai dan Santri
- Perjuangan Meraih Kemakmuran Merah Putih
- Belajar Quantum Penetral hawa negatif
- Revolusi Bumi Nusantara
- Revolusi Langit
- KH Hasyim Asy’ari
- Mbah Kiai Mangli pengerak Perjuangan Bangsa
- Pengabdian sang jendral Besar
- Pengembangan strategi Jendral Sudirman Tunnel Rat
- ISS SUKARNO Harapan Bangsa
- Nenek Buta Mata Bukan Buta Semangat..!!
- kisah sang veteran dan wakil rakyat
-
▼
Desember
(17)
Diberdayakan oleh Blogger.